
coba kalau tidak ada tanggalnya, kan bersih dan enak dilihat toh?
Kasus menarik yang saya dapatkan ketika itu adalah, pertama, dari data teknis foto terlihat hampir 70 persen foto yang dikumpulkan mahasiswa pengambilan gambarnya (take) pada tahun 2008, 2007, 2005, 2004, bahkan ada yang take-nya tahun 2000. Padahal, tugas mensyaratkan pengambilan fotonya pada periode bulan September hingga Nopember 2009.
Fakta kedua, dari 103 mahasiswa yang mengikuti kelas fotografi, yang melakukan take foto dengan kamera DSLR tak lebih dari 15 mahasiswa. Rata-rata pengambilan gambar menggunakan kamera camdig biasa, bahkan lebih dari 20 mahasiswa memanfaatkan kamera handphone yang mereka miliki.
Fakta ketiga, sebagian besar mahasiswa cenderung asal jepret, misalnya; tak memerhatikan alat atau kamera yang dia bawa, moment apa yang dia ambil, kesesuaian angle atau komposisi jepretan, dan yang paling berani adalah, motret malam tapi tanpa bekal yang cukup. Akhirnya, banyak sekali foto mereka yang kualitasnya jauh dari baik.
Fakta keempat, ada beberapa mahasiswa yang nekad mengumpulkan foto yang diambilnya dari website atau hasil searching di internet. Mungkin pikir mereka, saya tidak bakal tahu kalau mereka copas (copy-paste). Hanya untuk sekedar membuktikan, saya pun mencoba searching dan ternyata menemukan foto-foto yang mereka kumpulkan itu ada di suatu website. Parahnya lagi, ada beberapa, nama file foto masih asli, tidak mereka ganti sama sekali. Wah, parah!
Nah, berdasarkan fakta-fakta di atas, saya ingin mengingatkan bagi siapapun yang ingin belajar motret, baik dengan kamera SLR maupun yang kamera camdig biasa atau HP.
Tips pertama, perhatikan dengan baik settingan tanggal yang ada di kamera Anda. Cek dengan sungguh-sungguh alat kamera yang akan anda gunakan. Apakah tanggal, bulan, dan tahunnya sudah benar? Langkah yang paling gampang yang perlu anda lakukan adalah meng-auto dd/mm/yy di kamera Anda.
Mengapa hal ini penting? Jelas, sangat krusial akibat dari foto yang penanggalannya ngawur. Akibat yang paling mengerikan adalah ketika kelak di kemudian hari, foto yang sebenarnya adalah hasil anda, diakui oleh orang lain. Apalagi sampai Anda dituduh menjiplak. Wah, itu bisa menghancurkan masa depan anda sebagai fotografer lho…
Tips kedua, jangan pernah menampilkan tanggal di hasil jepretan kita. (lihat contoh foto di artikel ini). Foto seperti ini hanya akan memperburuk hasil kita. Cek juga hal ini sebelum anda gunakan kamera Anda.
Tips ketiga, belajarlah terlebih dahulu berbagai tips-trik maupun teknis kamera yang akan kita gunakan. Tips-trik ini bisa kita dapatkan dengan membaca buku, dan yang paling mudah adalah cari artikel tersebut di Internet.
Tips keempat, sebelum Anda jepret suatu moment atau apapun, tanyakan pada diri Anda, akan Anda buat apa hasil foto itu? Hal ini untuk memudahkan Anda menghasilkan sebuah foto yang tepat atau sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tips terakhir, teruslah belajar dari para fotografer yang sudah mumpuni. Jika kita tak bisa berdiskusi langsung dengan fotografer tersebut, carilah artikel yang dia tulis. Belajar yang paling mudah adalah dengan memerhatikan secara seksama foto-foto hasil jepretan mereka.
Oke, selamat belajar! Salam fotografi! (Mishbahul Munir Photography)
Posted by alamendah on 7 November 2009 at 15:08
(maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
Saya juga beberapa kali mendapati hasil foto saya yang tanggalnya keliru.