Archive for the ‘*Karya Sastra’ Category

my feel, my hope, and my imagine about blog

“Oh blog…
Blog tempat sampah ideku,
gagasanku,
makianku,
umpatanku,
dan tumpahan curahan isi hatiku.

Di sana ada cinta,
Baca lebih lanjut

“tak ada hasrat lagi”

dini hari diiringi rintik gerimis
hati hanya kian menangis
duh, perih teriris!

ku baca pesanmu:
“sayang, aku tak ada hasrat lagi untuk mempertahankan ini..
sungguh, esok biarkan aku pergi dari hati mas..
biarkan aku mencari manis kehidupanku sendiri..
aku ingin jauh dan tak mengganggumu lagi..
ikhlaskan aku ya mas..
biarkan aku pergi dan takkan kembali lagi..
maafkan aku..”

(pukul 03.03 wib, kala suasana manis terpenggal kegetiran hasrat egoisme dan petir kepedihan)

“keheningan alam”

keheningan alam selalu menyenangkan
menjauhkan nafsu kebinatangan
meningkatkan konsentrasi duaan
terkadang menggairahkan
selalu menawarkan kesunyian
mengirimkan kesendirian
mengajak kian dalam kerinduan
mencengkram keindahan pergumulan
dan percintaan
oohhh…  –ketika dalam sunyi dan ingin didekap oleh-MU, 30 januari 2009–

“dalam kemarahan cinta”

“desir pilu mengalir lansap dalam urat-urat kehidupan
desau rindu merasuk dalam benang-benang nadi
detak kelu menyeruak dadak dalam detak jiwa-jiwa
luapan emosi membuncah dalam tiap helaan nafas
maaf kian sirna dalam rongga dada
derai airmata tak cukup lagi melipur lara
keniscayaan hembuskan sejuta keputus-asaan
tak sisakan lagi sehelai pun kebahagiaan
tak tinggalkan pula secercah harapan
oh, beginikah kisah dalam dialog pulau kesunyian?
…dingin membekunya sebuah cinta
oouuuhhh…

(ketika larut dalam balasan kemarahan cinta, 15 januari 2009, 02.10 wib)

“mulai menapaki hari”

hujan lebat
angin hebat
petir kelebat lesat
semua mulai tenggat

jangkrik sudah enggan berbisik
daun melambai berdesis
embun menitik titis
menerpa rerumputan riuh rendah
kutilang sesekali unjuk kicau meriang
angin melambat di sela harum melati
dedaunan pisang menguning pancarkan kilau jingga mentari
pagi berjalan melangkah
kian menapaki keindahan hari
duh…
(menjemput pagi, 1 januari 2009)

“kehendak-Mu”

“aliran kehidupan
menampar gelak tawa kehinaan.
deras keterpanaan
menyeret keniscayaan.
— lalu, kebesaran tuhanmu yang mana lagi
.. yang perlu kau buktikan?
kun fayakun‘ – jadilah maka jadi!
oohhh…”

(selepas magrib, ketika menikmati kehidupanku, 11-12-2008)

“pikiran ikal”

“jengkal
bengal
bebal
tebal
pental
kekal
cikal
bakal
upil
untal
badal
cekal
bantal
batal
buntal
binal
haih…

(inilah berbagai kata yang keluar dari otak saya ketika sedang sulit tidur tanggal 16 Nopember 2008, pukul 03.17 dini hari)

“last virgin”

“kala kelopak mahkota syurga terenggut
bidadari tersungkur menitik airmata
sang pujangga pun tersedak
untaian kata pun terputus bidak
duh…”

(malam pertama pernikahan seseorang yang membuatku patah arang cinta, 28 desember 2007)

“sumsum keindahan”

oouhhhh…
sungguh tak terasa
tapi aku tau hadirnya
mengalir lansap
tapi begitu cepat tiba
ia telah sampai
mendekap kedalaman jiwa
di dalam kedalaman terdalam
ia membuncah dengan sendu
menyusup dalam tiap butiran relung kehidupan
memuncarkan cahaya
rona kebahagiaan
jasad menerpa senyuman
tubuh menggelinjang keterpanaan
menebas desir kebencian
menelusup dalam sumsum keindahan

duh…
katanya itu cinta?

sungguh aku lalai
jika ku tahu
kusambut ia dengan pesta duka suka cita
ha ha ha…

(mengenang ketika sedang kesurupan cinta, 12.11.2008)

“tai”

“sekotor kotornya
taiku!
masih bermanfaat bagi kehidupan
tapi
sehina dinanya aku?
aku pun muak! ”

(saat mabuk sakau kehidupan dengan cerutu kemaksiatan, 6.10.2008)

“se se se”

“sesulit
sesepi
segersangnya hidup sendiri
bak buntunya kalimat ini
huh…”

(sedang nongkrong di Yayasan Umar Kayam, Sawitsari, selepas kuliah malam)