-aku adalah musafir cintaaku adalah petualang cinta-dalam pengarungan jalankuaku ingin bertemu cintadi pucuk ujung jalan sana-aku harus berjalanuntuk mengenal-aku harus melangkahuntuk mendampingi-aku harus berlariuntuk mengikat janji-aku harus berhentisejenak untuk mengakui-aku kembali pergiuntuk temukan diri-akhir itukupeluk diribersama sebuah cinta suci…ahai!(oleh Mishbahul Misbah Munir, 23 Maret 2010)
Posts Tagged ‘cinta’
25 Mar
Aku, Sang Musafir Petualang Cinta…
9 Mar
oh, cintaku…
sejak awal
aku sangat sadar
cinta dan sayang ini, memang terlarang…
tak pantas aku iri
tak pantas aku cemburui
sejak dini
itulah resiko rasa ini
aku harus siap sakit hati
haruskah aku turuti kata hati,
mencari kebahagiaan yang tak seharusnya aku alami?
terkadang aku melepas semua hasrat
aku pun tau ini semua telat
akankah ini akan jadi cinta yang melaknat
yang dibumbui hianat
yang membuat hatiku pekat
akan semua moralitas yang melekat
aku ingin mendapatkan cinta
cinta yang tanpa sekat
‘akankah aku dapat?
(by Mishbahul Misbah Munir, 1 Maret 2010)
31 Des
“asa di jelang tenggelamnya matahari tahun 2009”
“memandangmuadalah sebuah kehormatan bagiku.menjadi sahabatmuadalah sebuah karunia terindah buatku.menjadi kekasih yang engkau berikan cinta sejatimuadalah bentuk keagungan cinta dari Tuhan untukku…”[menjelang tenggelam matahari 2009]
3 Des
Temukan Cinta Sejatimu di Tahun 2010!
3 Jul
lagi-lagi soal cinta…
“cinta sejati itu menyembuhkan, bukan menyakitkan” [KCB].
dalam banyaknya diam terdapat kedalaman jiwa.
banyaknya bicara menutupi kedangkalan jiwa.
cinta membutuhkan kedalaman jiwa dengan cukup bicara.
ucapan sederhana menyejukkan jiwa
menyembuhkan kerinduan cinta.
ia tak butuh banyak meminta dan doa.
tapi ia membutuhkan kepasrahan atas segalanya.
serahkan cinta pada tashbih yang terus mengalun
dalam tiap detak kehidupan kita…
[ketika sulit memejamkan mata gara-gara mencoba menyelami cinta, dinihari, 4 Juli 2009]
2 Jul
jika bisa menambah kawan, kenapa harus cari lawan?

jika sebuah kesendirian itu menyakitkan, mengapa harus sendiri?
Hai sahabatku semua, ketika bangun pagi ini, setelah siang dan malam harinya saya harus bergelut dengan beragam masalah pertemanan, saya terbersit untuk berbagi gairah untuk selalu hidup berdampingan dengan penuh kasih sayang dan cinta.
“Jika kita sudah pernah berjumpa, tidakkah akan menjadi lebih indah jika hati kita juga bersua. Bertaut satu dengan yang lain. Jika kita bisa menambah kawan, sahabat dan saudara, kenapa pula harus mencari lawan dan perkara? Jika kita bisa bergandeng tangan bersama menghadapi dan menjalani hidup bersama, mengapa kita harus mempersulit hidup dengan amarah dan nafsu durjana?”
Itulah kalimat yang kusampaikan dan kutekankan kepada diriku sendiri dan teman-teman seperjuangan saya. Alangkah akan begitu indah hidup ini jika semua di antara kita bisa bersinergi sehati demi membangun kehidupan yang kian indah menuju kehidupan berikutnya.
Kita coba dan terus coba lepaskan bejibun kepentingan. Kepentingan politik, ekonomis, golongan, etnis, agama, dan lain sebagainya. Tak ada lagi persaingan yang ditumpangi kebencian dan kedengkian. Tak ada lagi saling rangkul tapi hanya untuk membunuh karakter orang lain. Tidak ada lagi saling tuduh, saling tindih, saling sindir, saling sikut, dan saling-saling negatif lainnya. Baca lebih lanjut
recent comments