Posts Tagged ‘cinta’

Aku, Sang Musafir Petualang Cinta…

-aku adalah musafir cinta
aku adalah petualang cinta
-dalam pengarungan jalanku
aku ingin bertemu cinta
di pucuk ujung jalan sana
-aku harus berjalan
untuk mengenal
-aku harus melangkah
untuk mendampingi
-aku harus berlari
untuk mengikat janji
-aku harus berhenti
sejenak untuk mengakui
-aku kembali pergi
untuk temukan diri
-akhir itu
kupeluk diri
bersama sebuah cinta suci…
ahai!

(oleh Mishbahul Misbah Munir, 23 Maret 2010)

oh, cintaku…

sejak awal
aku sangat sadar
cinta dan sayang ini, memang terlarang…

tak pantas aku iri
tak pantas aku cemburui

sejak dini
itulah resiko rasa ini
aku harus siap sakit hati

haruskah aku turuti kata hati,
mencari kebahagiaan yang tak seharusnya aku alami?

terkadang aku melepas semua hasrat
aku pun tau ini semua telat

akankah ini akan jadi cinta yang melaknat
yang dibumbui hianat
yang membuat hatiku pekat
akan semua moralitas yang melekat

aku ingin mendapatkan cinta
cinta yang tanpa sekat
‘akankah aku dapat?

(by Mishbahul Misbah Munir, 1 Maret 2010)

“asa di jelang tenggelamnya matahari tahun 2009”

“memandangmu
adalah sebuah kehormatan bagiku.
menjadi sahabatmu
adalah sebuah karunia terindah buatku.
menjadi kekasih yang engkau berikan cinta sejatimu
adalah bentuk keagungan cinta dari Tuhan untukku…”
[menjelang tenggelam matahari 2009]

Temukan Cinta Sejatimu di Tahun 2010!

Menemukan cinta sejati tak semudah membalik telapak tangan. Perlu pemikiran dan kondisi yang ideal untuk menentukan bahwa seseorang adalah cinta sejati Anda. Namun ada tips bagi kamu yang masih single alias jomblo. Semoga tips ini dapat membantu Anda menemukan cinta sejati.
Ini dia!
1. Jangan mencarinya. Cinta tidak datang pada seseorang yang mencarinya. Jika memang Anda baru saja mengakhiri suatu hubungan, fokuslah pada diri dan kehidupan pribadi terlebih dahulu. Tidak perlu terburu-buru mencari cinta yang baru, dan nikmati kesendirian Anda.
2. Beri waktu untuk diri sendiri. Temukan aura positif Anda. Baca lebih lanjut

lagi-lagi soal cinta…

“cinta sejati itu menyembuhkan, bukan menyakitkan” [KCB].
dalam banyaknya diam terdapat kedalaman jiwa.
banyaknya bicara menutupi kedangkalan jiwa.
cinta membutuhkan kedalaman jiwa dengan cukup bicara.
ucapan sederhana menyejukkan jiwa
menyembuhkan kerinduan cinta.
ia tak butuh banyak meminta dan doa.
tapi ia membutuhkan kepasrahan atas segalanya.
serahkan cinta pada tashbih yang terus mengalun
dalam tiap detak kehidupan kita…
[ketika sulit memejamkan mata gara-gara mencoba menyelami cinta, dinihari, 4 Juli 2009]

jika bisa menambah kawan, kenapa harus cari lawan?

jika sebuah kesendirian itu menyakitkan, mengapa harus sendiri?

Hai sahabatku semua, ketika bangun pagi ini, setelah siang dan malam harinya saya harus bergelut dengan beragam masalah pertemanan, saya terbersit untuk berbagi gairah untuk selalu hidup berdampingan dengan penuh kasih sayang dan cinta.

“Jika kita sudah pernah berjumpa, tidakkah akan menjadi lebih indah jika hati kita juga bersua. Bertaut satu dengan yang lain. Jika kita bisa menambah kawan, sahabat dan saudara, kenapa pula harus mencari lawan dan perkara? Jika kita bisa bergandeng tangan bersama menghadapi dan menjalani hidup bersama, mengapa kita harus mempersulit hidup dengan amarah dan nafsu durjana?”

Itulah kalimat yang kusampaikan dan kutekankan kepada diriku sendiri dan teman-teman seperjuangan saya. Alangkah akan begitu indah hidup ini jika semua di antara kita bisa bersinergi sehati demi membangun kehidupan yang kian indah menuju kehidupan berikutnya.

Kita coba dan terus coba lepaskan bejibun kepentingan. Kepentingan politik, ekonomis, golongan, etnis, agama, dan lain sebagainya. Tak ada lagi persaingan yang ditumpangi kebencian dan kedengkian. Tak ada lagi saling rangkul tapi hanya untuk membunuh karakter orang lain. Tidak ada lagi saling tuduh, saling tindih, saling sindir, saling sikut, dan saling-saling negatif lainnya. Baca lebih lanjut