Posts Tagged ‘mishbahul munir’
2
Mar
Posted by Mishbahul Munir Poetrafoto Photography in Fotografi - Fotografer - Photography. Tagged: cake, delicious meals, delicious meals photography, foto makanan, foto menu, fotografer jogja, fotografer makanan, fotografer menu, fuyung hai mushroom, jamur, jejamuran, jogja fotografi, menu photography, menu photos, misbah fotografer, misbah munir, misbahul munir, mishbahul munir, mushroom, mushroom cake, pizza mushroom, roti jamur. 5 komentar

Foto #1: Foto Menu Makanan Kroket Jamur (Mushroom Croquettes)
Belajar fotografi, semuanya harus dipelajari. Semakin banyak yang bisa kita potret obyeknya, maka kita dengan sendirinya akan tahu dimana sebenarnya taste atau keahlian kita dalam dunia photography.
Begitu prinsip, agar kita benar-benar bisa menguasai fotografi. Tak hanya model, landscape, arsitektural, HI, atau apapun, bahkan Baca lebih lanjut →
15
Okt
Posted by Mishbahul Munir Poetrafoto Photography in *Karya & Publikasi. Tagged: fakultas ekonomika dan bisnis, gempa, gempa sumatera barat, misbah, mishbahul munir, pemberitaan televisi, rekonstruksi pascagempa, sindo, tayangan gempa, tayangan televisi gempa, televisi, ugm, universitas gadjah mada. 3 komentar

Mishbahul Munir
Gempa yang terjadi di Sumatera Barat pada 30 September lalu memang memilukan. Banyak korban jiwa dan harta benda. Banyak sekali membutuhkan uluran tangan. Tak bisa dipungkiri bahwa peran media, khususnya televisi cukup membantu dalam berbagai hal. Hanya, hingga saat ini pemberitaan di televisi dinilai semakin berlebihan.
“Tetapi di sisi yang lain, pemberitaannya tak sesuai porsi yang ada,” kata Mishbahul Munir, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca lebih lanjut →
13
Mei
Posted by Mishbahul Munir Poetrafoto Photography in *Opini & Wacana Ekopoleksosbudhankam, *Pemilu & Pilpres 2009. Tagged: alasan SBY memilih Boediono, Amien Rais, Andrinof Chaniago, Boediono, Boediono Guru Besar Ilmu Ekonomi UGM Yogyakarta, capres, Cawapres, ekonomi Indonesia, ekonomi kapitalis, ekonomi liberal, Gerindra, Hatta Radjasa, Hidayat Nur Wahid, Indonesia, koalisi partai, krisis ekonomi, krisis ekonomi global, misbahul munir, mishbahul munir, Muhaimin Iskandar, neoliberalis, Partai Demokrat, perkembangan politik Indonesia, pilpres, Pilpres 2009, Pramono Anung, prediksi ekonomi 2011, pro kontra SBY Boediono, sentimen pasar, Sistem Presidensil Utuh, Susilo Bambang Yudhoyono, Tjahjo Kumolo. 4 komentar
Yup, kian hari, jika kita ikuti perkembangan politik Indonesia kian gak jelas. Koalisi zig-zag kian tak beraturan. Hak politik juga saling bertabrakan. Kepentingan perebutan kuasa kian menggila.
SBY memilih Boediono juga banyak memunculkan pendapat yang beragam. Fakta masa lalu, sentimen positif keuangan ekonomi Indonesia, dan pendapat yang sangat tendensiun mengiringi pilihan pencalonan pasangan tersebut. Untuk melihat realitas tersebut, berikut saya rangkum beragam pendapat dan link yang berkaitan dengan pencalonan SBY-Boediono untuk Pilpres mendatang.
16
Mar
Posted by Mishbahul Munir Poetrafoto Photography in *Aktivitas Personal, *Opini & Wacana Ekopoleksosbudhankam. Tagged: Autoblackthrough goes to campus, Blackinnovationawards, Blackinnovationawards goes to campus, diskusi munir, kasus munir, kontras, kroni penguasa, mishbahul munir, muchdi pr, munir, perjuangan munir. 1 komentar
Hehe.. Geli saya jika ingat diskusi saya tadi malam. 3 orang yang namanya ‘munir’ mendiskusikan soal ‘munir’. Munir yang didiskusikan itu Munir si Ketua Kontras yang katanya dibunuh di pesawat ketika di Belanda dan kasusnya sampai sekarang belum punya titik terang sama sekali. Sedangkan Munir yang membicarakannya itu, Mishbahul Munir (saya sendiri), seorang teman yang kuliah di UGM namanya Ahmad Munir, dan satu lagi teman pegawai bank swasta di Jogja namanya Miftahul Munir.
Hehe.. sekali lagi senyum-senyum sendiri saya. 3 orang memiliki nama yang sama membicarakan nama yang sama. “Hai, gimana kabar Munir?” begitu saya menyambut kedatangan mereka. “Udah mati wak dan kasusnya buntu,” Ahmad Munir menjawab sambil tampak menahan tawa. Baca lebih lanjut →
recent comments