Posts Tagged ‘padhang mbulan’

syarat utama dan satu-satunya syarat menjadi calon presiden (capres) dan wapres: sungguh-sungguh manusia

Tadi malam, alhamdulillah saya bisa hadir kembali dalam pengajian mocopat syafaat padhang mbulan yang diasuh Cak Nun atau Emha Ainun Najib di Kasihan, Bantul, Yogyakarta, periode 17 April 2009.

Satu hal terpenting yang saya rangkum dalam diskusi kami malam yang penuh cinta tersebut adalah mensyaratkan satu syarat tunggal bagi calon presiden atau capres dan wakilnya, yaitu bisa menjadi dan sungguh-sungguh manusia. “Maksudnya kalau asal jadi manusia, ya kita semua bisa. Sehat jasmani, hidung lengkap, berpendidikan minimal kuliahan, mata melek, hidung tidak tuli akan bau, telinga masih waras, dll, bukan itu maksudnya. Gampang banget kalau cuman itu. Pertanyaannya, apakah kita paham dan bisa menjadi sungguh manusia?” itulah celetuk dan salah satu guyonan kita malam itu.

Yang dimaksudkan ‘manusia’, adalah makhluk paling sempurna dijagad alam semesta ini. Baca lebih lanjut

dari mocopat syafaat padhang mbulan 17 maret 2009: petuah dan pagelaran syukuran pernikahan Noe dan Ucie

Sangat beruntung sekali saya bulan Maret 2009 ini bisa menyempatkan diri untuk menghadiri jamaah maiyah pengajian padhang mbulan mocopat syafat di rumah Cak Nun yang terletak di Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Gimana tidak beruntung? Malam itu didedikasikan pula untuk syukuran walimahan resepsi pernikahan Noe dan Ucie yang telah berlangsung 19 Februari 2009 lalu. Noe yang merupakan putra Emha Ainun Najib juga vokalis Band Letto ini punya nama asli dan lengkap: Sabrang Mowo Damar Panuluh. Sedangkan Ucie, istrinya, punya nama lengkap Fauzia Fajar Putri, seorang gadis dari Sulawesi.

Pengajian Padhang mBulan Januari dan Februari karena beragam kesibukan yang tidak bisa saya tinggal membuat saya tidak bisa menghadiri. Sungguh saya sangat kangen sekali. Dan, alhamdulillah, bulan ini saya bisa hadir. Kangen saya pun tambah meluap dan bisa terobati. Malam itu benar-benar sangat berbeda dari biasanya. Selain ada syukuran pernikahan tadi, ada 4 band terkenal yang turut manggung dalam satu panggung (Letto, Kandela, Kiayi Kanjeng, dan satu lagi lupa), juga mendiskusikan sesuatu yang selama ini menjadi teka-teki dalam benak saya. Baca lebih lanjut